WELCOME TO MY BLOG

PROSES PEMURNIAN MINYAK SAWIT



PROSES PEMURNIAN MINYAK SAWIT


Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih
berupa minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikel-pertikel dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid).

Agar diperoleh minyak sawit yang bermutu baik, minyak sawit kasar tersebut
mengalami pengolahan lebih lanjut. Minyak sawit yang masih kasar kemudian dialirkan kedalam tangki minyak kasar (crude oil tank) dan setelah melalui beberapa tahap pemurnian atau klarifikasi, Minyak tersebut perlu segera dimurnikan dengan maksud agar tidak terjadi penurunan mutu akibat adanya reaksi hidrolisis dan oksidasi. Hidrolisis dapat terjadi karena cairan bersuhu panas dan terdapat cukup banyak air, demikian juga oksidasi akan terjadi dengan adanya NOS yang berupa bahan organik dan anorganik seperti Fe (besi
) dan Cu (tembaga) berperan sebagai katalisator yang mempercepatterjadinya reaksi cepat. 

Maka dengan proses ini akan dihasilkan minyak sawit mentah (crude palm oil). Proses penjernihan dilakukan untuk menurunkan kandungan air dan NOS di dalam minyak. Minyak sawit ini dapat di tampung dalam tangki-tangki penampungan dan siap dipasarkan atau mengalami pengolahan lebih lanjut sampai dihasilkan minyak sawit murni, dan hasil olahan lainn
ya. Sedangkan sisa olahannya yang berupa lumpur masih dapat dimanfaatkan
dengan proses daur ulang untuk diambil minyak sawitnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya minyak bertahan dalam settling tanki:
§  Volume Tanki; yaitu ukuran luas permukaan dan tingginya tanki. Semakin luas permukaan tangki semakin bebas partikel-partikel NOS mengendap.
§    Pada beberapa pabrik dijumpai Oil Settling Tank yang bentuk silinder dengan jumlah yang lebih banyak, sehingga sistim ini dapat disebut dengan semi continuous.
§     Debit Cairan masuk; berkaitan dengan volume tanki. Minyak yang masuk harus diatur perbandingan minyak dengan air, sehingga minyak dapat bertahan lebih lama dalam tanki. Keberhasilan oil settling tank memisahkan minyak dipengaruhi masa tunggu dan cara pengenceran.

§    Pembuangan lumpur (low drawn); lumpur yang berada di bawah tanki yaitu yang berada pada cone dapat mengganggu proses pengendapan, yaitu bila Cone ditutupi oleh lumpur maka dasar tanki yang berlumpur membentuk  bidang datar, yang berarti akan mengurangi volume tanki dan mengurangi waktu tunggu dalam Oil Settling Tank. Untuk mencapai hasil yang lebih baik maka pembuangan lumpur perlu dilakukan secara teratur secara periodik. Pembuangan Lumpur yang terlalu cepat dapat mempertinggi Oil Losses, karena dalam lumpur tersebut terdapat minyak yang melekat. Banyak tidak minyak dalam lumpur juga dipengaruhi oleh suhu pemanasan.
§  Pembuangan cairan berlumpur; cairan ini berada dibagian tengah yang dialirkan ke dalam sludge tank dan kemudian dipompakan ke sludge separator atau decanter. Kontinuitas pemompaan dapat membantu pemisahan minyak dalam settling tank.   Sedangkan pada lantai cylindrical settling tank, cairan lumpur dialirkan secara “over flow”.

Tujuan pemurnian minyak;

Memurnikan minyak  dasar yang diperoleh dari pengempaan,dengan dibersihkan kotoran dan dikeringkan sehinga diperoleh kualitas CPO yang sesuai dengan sfesipikasi komersial : FFA kurang dari 5%,kadar air kurang dari 1.20% dan ktoran kurang dari 0.02%.

§    Total nilai kadar air dan kotoran adalah maksimum 0.5% di kontrak komersial,
§    Speksifikasi CPO di PKS : FFA kurang dari 3.5% kadar air kurang dari 0.20% dan kotoran kurang dari 0.02%.

§    Control kadar air (kurang dari 0.18%)serendah mungkin karena FFA akan cepat meningkat waktu CPO disimpan di tangka timbun ,Recycle air dari cone tangka setiap pagi untuk mencegah kenaikan FFA karena hydroulis.

§  Minyak yang berada dilapisan atas Crude Oil Tank dipompakan ke CST untuk diendapkan. Fungsi dari CST ialah mengendapkan kotoran-kotoran (NOS) yang terdapat dalam minyak. Proses pengendapan ini dapat berlangsung sempurna apabila suhu minyak dapat dipertahankan pada suhu 80°C. Pada suhu ini  kekentalan minyak lebih rendah sehingga fraksi-fraksi yang BJ > 1 akan berada dibagian bawah tanki dan mengendap.

§   Campuran minyak yang terdapat dalam Oil Settling Tank terdiri dari tiga lapisan; lapisan minyak, lapisan Sludge dan lapisan Lumpur.
§    Semakin lama cairan minyak berada dalam Oil Settling Tank maka pemisahan akan semakin sempurna dan lumpur pun akan mengendap dibagian dasar tanki,


Proses Pemurnian Minyak
§  Metode pengendapan (settling ),yaitu pemisahan minyak dan air dengan mengunakan perbedaan bert jenis,
§  Metode pemisahan mekanikal dengan alat centrifugal putaran tinggi dengan memutar minyak dasar sehingga bagian yang lebih berat akan terlempar lebih jauh karena adanya gaya centrifuga.

§  Meode pengaruh biologis ,yaitu pemecahan molekul –molekul minyak sebagai akibat dari proses fermentasi .Cara ini merupakan kelanjutan dari kedua cara sebelumna dan dilakukan pada proses pemisahan di fat fit atau sludge oil recovery.

Crude oil vibrating screen
§   Untuk menyaring crude oil agar kotoran kasar berupa serabut-serabut,pasir dan janjang kosong yang lolos dari presan dapat dipisahkan.
§    Kotoran screw waste di recycle kembali ke pressan,
§    Sebaiknya mengunakan doble deck vibrating dengan mesh 20 di atas dan mesh 30 di bawah,bila mengunakan cntrifuce atau decanter lebih baik gunakan mesh 30 dibawah ,jika gunakan hight speed saparator ,sebaiknya gunakan mesh 40 di bawah,

Countinous settling tank
§  Tujuan vertical sterilizer CST adalah untuk memisahkan minyak murni dari sludge secara kontinu settling ,dibutuhkan waktu minimal 4 jam retensi untuk mencapai pemisahan minyak yang bak.

§    Sludge underflow mengntungi kurang dari 7% minyak untuk proses setting yang baik dan NOS antara 6-6.5%
§   Ketinggian oil level harus 300-350 mm dibawah permukaan skimmer supaya mendapatkan minyak yang lebih murni.

§  Minyak terangkat keatas karena BJ minyak lebih rendah ,minyak harus dipanaskan ke 90-92 °C sebelum dipompa ke CST.

§  Steam injeksi dan steam coil bersamaan dibuka pada saat start proses,apabila temperatutre telah mencapai 90°C,steam injeksi di tutup ,apabila steam injeksi terbuka air disamping steam coil akan menguap dan butiran uap air ini akan terangkat ke atas ,terjadi turbulence dan akan mempengaruhi pemisahan minyak,
§   Minyak yang diambil oil skimmer mempunyai komposisi sebagai berikut : minyak 99%,air 0,6% dan kotoran 0,20%.Kotoran akan di settle didalam cone pure oil tank.

§    Kemurnian minyak yang diambil tergantung pada area permukaan CST juga, area yang lebih rendah akan menghasilkan minyak yang bersih karena kecepatan minyak terangkat lebih lambat.

        Suhu minyak di CST harus di 88-92°CPipa crude oil inlet harus masuk  1.5 – 1.8 m ke dalam CST dari permukaan skimmer untuk pemisahan minyak yang lebih effisiensi.

§    Pompa dari COT harus mengunakan satu pompa secara manual (kontinu) dan satu pompa stanby yang di control oleh float switch ,ini akn menjamin konsistensi flow crude oil ke CST dan tidak terjadi over loading di CST.

§    Stirrer CST harus dioperasikan untuk mencapai flow yang lebih homogeny dan effisenssikan pemisahan minyak dan sludge ,laju stirrer 4-5 rpm dan beroperasi 24 jam.

§     Ada 2 steam coil di CST,yaitu live steam coi dan closed coil,
§  Gunakan steam injeksi untuk memanaskan minyak minimal 30 menit ,sebelum pengolhan di mulai.

§      Harus hati2 pada saat steam injeksi di buka kareana sludge panas dari permukaan sludge dapat naik keatas flatform CST ,sebahagian akan tumpah juga akan terjadi letupan  pada permukaan sludge pada waktu tekanan steam di dalam mengatasi tekanan static sludge dingin dibagian atas ,jika ini terjadi sludge panas akan melompat naik kea ta flatfor CST.

§  Harus hati-hati pada saat mencampur minyak di CST dengan minyak MIKO (minyak limbah) ,karena akan merusak minyak yang ada di CST,sludge akan naik keatas ,hindari minyak yang FFA tinggi langsung di masukan ke CST,harus dilakukan pemanasan di sludge drain tank sebelum di masukan ke CST secara bertahap.


WATER DOLUTION (PENGENCERAN)

Pengenceran bertujuan agar pemisahan pasir dan serat-serat yang terdapat dalam minyak (NOS) dapat berjalan dengan baik. Pengenceran berlangsung dengan baik bila suhu air pengenceran 80° - 90°C. Suhu ini kadang-kadang tidak mendapat perhatian yang serius, karena tanki air panas berada ditempat yang lebih tinggi dari Digester, sehingga pengamatannya lebih sulit.

Air pengencer yang diberikan ke dalam cairan bermanfaat untuk beberapa hal sebagai berikut:

a. Untuk menurunkan viskositas cairan, sehingga zat yang memiliki BJ > 1,0 akan mudah mengendap sedangkan zat yang memiliki BJ < 1,0 akan mengapung.
BJ minyak pada suhu 40, 50, 70, dan 100°C berturut-turut adalah 0,895; 0,890; 0,876; 0,875. Dan zat tersebut mudah memisah dari minyak karena minyak memiliki viskositas 27, 14, dan 8 centipois pada suhu 50, 70, dan 100°C. Semakin rendah viscositas minyak, semakin mudah untuk memisahkan NOS baik dalam proses pengendapan maupun dalam proses pemisahan dengan sentrifuge.

b. Untuk mempermudah pemisahan fraksi yang terdapat dalam cairan minyak berdasarkan polaritas.

c. Untuk memecahkan emulsi minyak yang dalam bentuk partikel halus dan sering melekat dengan NOS. Juga berperan untuk melemahkan fungsi emulsifier yang terdapat dalam minyak.

Jumlah air pengencer yang digunakan sangat bervariasi antara PKS ke PKS. Jumlah air pengencer sulit diketahui jika tidak menggunakan Flow Meter

Jumlah air pengencer yang dianjurkan yaitu sebanding dengan crude oil yang keluar dari Screw Press. Jumlah air yang digunakan berpengaruh terhadap retention time minyak dalam Continuous Seatling Tank, yang sangat penting artinya dalam efisiensi pemisahan minyak dan kualitas minyak sawit. 

Jumlah air yang dianjurkan adalah sebanding dengan jumlah minyak yang terdapat dalam cairan yang keluar dari Press. Berdasarkan uraian sebelumnya maka jumlah air pengencer yang digunakan ialah 320 liter/ton TBS setara dengan 9600 liter.jam pada PKS berkapasitas 30 ton TBS/jam, dengan perincian 50% untuk Screw Press dan 50% untuk Vibrating Screen dan stasiun klarifikasi.

Pemakaian air pengencer yang terlalu banyak akan menyebabkan penurunan kualitas unit pengolahan PKS terutama pada alat klarifikasi. Pemberian air pengencer tergantung pada disain unit pengolahan dan kandungan NOS, yang sumbernya berasal dari tingkat kebersihan pemanen.






Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar