RIPPLE MILL
· Ripple
mill di gunakan untuk memecah nut untuk recovery inti.
Mesin ripple mill adalah mesin pabrik kelapa sawit yang ada
di stasiun pengolahan inti sawit.
S Sebelum dipisahkan menjadi nut oleh ripple mill pks (nut cracker), Buah sawit
harus mengalami proses yang cukup panjang.
Buah Kelapa sawit harus melewati
beberapa stasiun pengolahan hingga akhirnya dipisahkan menjadi nut untuk
kemudian dipecahkan , sekarang ini
demand cangkang sawit meningkat pesat .
Biasanya setiap pabrik pengolahan sawit memiliki standar kualitas tertentu yang
harus dipenuhi sebelum sawit diolah. Tahap penyeleksian sawit hingga pemisahan
buah dari tandan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum sawit dipisahkan
menjadi nut dan dipecahkan, banyak industri di luar sawit yang memerlukan cangkang sawit saat ini.
·
Mesin
ripple mill adalah salah satu mesin yang wajib ada di sebuah stasiun kernel
pengolahan kelapa sawit. Kegunaan cangkang sawit yang sangat besar
membuat pengolahan sawit tidak menimbulkan limbah yang cukup banyak. Semua
bagian sawit yang tidak mengalami pengolahan dapat dimanfaatkan terutama
cangkang nut sawit ini. Selain itu harga cangkang sawit yang cukup
mahal, membuat proses pemecahan nut harus dilakukan dengan baik.
·
Salah
satu komponen mesin ripple mill yang sangat penting adalah rotor bar. Bagian
ini terdiri dari batang-batang besi yang bergerak mandiri untuk memecahkan nut
dari cangkang . Selain rotor bar, terdapat ripple plate yang memiliki plat dengan
gerigi untuk memastikan proses pemecahan berlangsung sempurna. Sayangnya tidak
semua nut dapat dipecahkan dalam ripple mill. Nut berukuran kecil akan lebih
sulit dipecahkan. Tentunya akan sulit untuk mendapatkan manfaat cangkang
sawitnya.
·
· Biji dari nut silo masuk ke ripple
mill untuk dipecah sehingga inti terpisah dari cangkang. Biji yang masuk
melalui rotor akan mengalami gaya sentrifugal sehingga biji keluar dari rotor
dan terbanting dengan kuat yang menyebabkan cangkang pecah. Setelah dipecahkan
inti yang masih bercampur dengan kotoran-kotoran di bawa ke kernel grading drum.
· Sebaiknya
nut di greding sesuai ukuran sebelum dipecah di ripple mill,ini akan mengurangi
persentase inti yang pecah.
·
Desain
ripple mil ada dua jenis ,yaitu to jaw plate dan rotor
to stator bars,
· Desain
rotor bars to stator bars lebih popular karena lebih murah perawatan
nya,kapasitas lebih tinggi dan juga cracking effisensi tinggi yang mudah
dicapai.
· Pipa
sch 40 di rotor bar rata-rata mempunyai life time antara 200-250 jam
saja,tergantung kepada persentase dura nut dan kotoran didalam nut.Pipa yang
aus akan bergelombang dan mempengaruhi efisiensi cracking dan dapat
meningkatkan persentase inti pecah.
· Putaran
ripple mill antara 1000-1100 rpm rata-rata dan kapasitas antara 6-10
ton/unit.Ripple mill yang baik harus menciptakan cracking effisiensi yang
tinggi dengan persentase inti pecah kurang dari 15%.
·
Ripple
mill yang berukuran besar (kapasitas
besar ) akan menghasilkan lebih banyak broken kernel yang halus karena jarak
cracking di diameternya lebih panjang dibandingkan dengan ripple mill
berdiameter lebih kecil ,ini dapat mempengaruhi losses di LTDS ( Light Tenera
Drive Sepration).
· Bila
jarak antara stator dan rotor lebih dekat,cracking efisiensi rata-rata antara
95-96%,tergantung kepada persentase dura nuts dan ukuran nuts.Cracking .Kontrol
kernel pecah kurang dari 15%.
· Sebaiknya
memasang kernel grading bar dibawah separating coulom LTDS 1 untuk menyaring
keluar semaksimal mungkin uncrack/semi cracked nut.Nut recycle harus dipecah
ulang .Jarak antara antara bar di grading screen adalah 12-13 mm pada umumnya.
·
Sebagai
tambahan perlengkapan keamanan,dipasang satu magnet permanen di talang pemasukan
nut ke ripple mill untuk menangkap potongn besi.
·
Gunakan
as rotor dengan Hardness 600 atau setara ,bila tidak gunakan pipa schedule 40
di luar as rotor (ASSAB 705 atau Eguivalent),
·
Dilakukan
greasing bearing setiap 1 (satu) minggu sekali .
0 komentar:
Posting Komentar